MENGUKUR BESARAN DAN
MENERAPKAN SATUANNYA
I . Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa
dapat :
1. Menjelaskan
pengertian pengukuran
2. Menjelaskan
pengertian besaran
3. Menyebutkan
jenis – jenis besaran
4. Menjelaskan
pengertian satuan
5. Menjelaskan
pengertian satuan standart
6. Menjelaskan
sistem konversi satuan S I
7. Menjelaskan
pengertian dimensi
8. Membuat
rumus dimensi dari berbagai jenis besaran
9. Menyebutkan
jenis-jenis alat ukur dan fungsinya
10.Membaca hasil pengukuran
dari suatu alat ukur
11.Menjelaskan aturan angka penting dalam operasi
II. Materi
Pembelajaran :
1. Pengertian
pengukuran
Hampir setiap waktu dalam aktivitas
sehari-hari tanpa disadari manusia melakukan pengukuran. Seorang melakukan
pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Dalam fisika acuan
pengukuran ini disebut satuan.
·
Seorang penjahit mengukur panjang lengan baju pelanggannya sepanjang 52 cm.
accuan pengukuran atau satuan disini adalah cm.
·
Seorang juru masak menunggu masaknya telur setengah matang selama 3.5
menit. Accuan pengukuran atau satuan disini adalah menit.
·
Seorang pedagang menimbang telur 2
kg. dengan timbangan neraca berlengan sama.acuan pengukuran atau satuan disini
adalah kg.
Jadi pengukuran adalah
membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Accuan yang
dimaksud adalah satuan.
2. Pengertian besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka. Mengukur suatu besaran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan
besaran sejenis yang dipakai sebagai standart satuan. Adapun satuan adalah cara menyatakan (mengungkapkan) ukuran suatu besaran dengan
menggunakan bilangan.
Contoh
:
Jarak
antara Pati – Kudus adalah 25 km.
Lama
perjalanan dari rumah ke sekolah adalah
30 menit.
3. Jenis – jenis besaran
a. Besaran pokok
Besaran pokok adalah suatu
besaran yang telah ditetapkan untuk menjadi dasar bagi besaran – besaran
lainnya, atau suatu besaran yang satuannya telah ditetapkan .
Tabel dari tujuh besaran pokok
Besaran
pokok
|
Satuan
|
Singkatan
|
Dimensi
|
Panjang
|
meter
|
m
|
L
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
M
|
Waktu
|
sekon
|
s
|
T
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
θ
|
Jumlah
zat
|
mole
|
mol
|
N
|
Intensitas
cahaya
|
kandela
|
cd
|
J
|
Arus
listrik
|
ampere
|
A
|
I
|
b. Besaran Turunan
Besaran
Turunan suatu besaran yang tersusun atas beberapa besaran pokok, sehingga satuannya
juga tersusun atas beberapa satuan besaran pokok.
Contoh
:
(i). Luas dirumuskan sebagai px l.Satuan
panjang dan lebar adalah (m)
sehingga
satuan Luas adalah m.m ( m 2 )
(ii). Kecepatan
dirumuskan sebagai jarak per satuan waktu, satuan jarak (m) dan satuan waktu (s), sehingga satuan kecepatan adalah m/s.
(iii) Percepatan
dirumuskan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, satuan kecepatan m / s
dan satuan waktu (s) maka satuan
percepatan menjadi m / s 2 atau dapat ditulis m.s –2.
(iv) Gaya dirumuskan sebagai masa x
percepatan . Satuan masa kg dan satuan
percepatan m / s 2, maka
satuan gaya adalah kg.m / s 2.
(v) Usaha dirumuskan sebagai gaya x
jarak , satuan gaya kg.m / s 2
sedang satuan jarak (m) maka satuan
usaha adalah kg.m / s 2 x m sehingga menjadi kg. m 2 / s 2 atau dapat ditulis kg.m 2. s –2.
4. Dimensi
Dimensi adalah suatu cara untuk menyatakan
besaran fisika dalam bentuk simbul.
Berikut ini adalah tabel besaran
pokok serta lambang dimensinya :
Salah satu fungsi dimensi
adalah untuk menganalisis benar tidaknya rumus fisika.
Lambang dimensi dari besaran
– besaran berikut adalah :
a. kecepatan =
b. percepatan =
c. gaya = massa
x percepatan
= ( M
) . ( L ). (
T ) –2
d. usaha = gaya x
jarak
= M . L . T –2 . L
= ( M
) . ( L ) 2 . ( T ) –2
e. daya =
5. Besaran Vektor dan besaran
Skalar
1). Besaran vektor
Adalah suatu besaran yang
mempunyai besar ( nilai ) dan arah.
Contoh :
· Kuat arus listrik
· Gaya berat ( gaya
gravitasi )
· Kecepatan
· Percepatan
· Kuat medan
listrik
2). Besaran skalar
Adalah
suatu besaran yang hanya mempunyai besar (nilai) saja.
Contoh :
· Panjang
· Suhu
· Energi
· Waktu
· Masa jenis
6. Vektor
Vektor
digambarkan sebagai anak panah, dimana panjang anak panah adalah merupakan
besar vektor dan arah anak panah sebagai arah vektor.
A B
A : titik tangkap B :
arah vektor AB : besar vektor
a. Simbol vektor
b. Sifat-sifat
vektor
i) Dapat digeser asalkan besar dan arahnya tetap
ii) Dapat dijumlahkan
iii) Dapat dikalikan
c. Kesamaan vektor
d. Menjumlahkan vektor
i) Metode grafik
1. Jajaran genjang
2. Segitiga gaya
3. Poligon gaya 4.
Sifat komutatit
5. Sifat asosiatif
6. Mengurangkan vektor
7. Menguraikan vektor
ii). Metode Analitis
e.
Perkalian vektor
i). Perkalian
vektor dengan skalar
ii). Pekalian
titik vektor dengan vektor.
iii). Perkalian vektor
dengan vektor
7.
Sistem konversi satuan
Adalah
persamaan dari satuan yang satu ke satuan yang lain.
a. Panjang → m f. Volume →
m3
1 mil = 1,609 km 1 barel = 42
galon
1 km = 1000 m 1 galon = 3,785 liter
1 Yard = 0,9144 m 1 m3 = 1.000
dm3 = 1000 lt
1 Yard = 3 feet
( kaki ) 1 dm3 = 1 liter
1 Feet = 12
inchi 1 liter = 1.000 cc. (cm3)
1 inchi = 2,54 cm 1
liter = 1000 ml
1 Ao = 10-10 m 1 cc = 1 ml
g. Gaya
→ N
1 newton = 105 dyne
b. Massa → kg 1 kg.f =
9,807 newton
1 ton = 1000 kg 1 lb = 4,448
newton
1 kg = 1000 gr h. Daya
→ J/s atau J.s-1, watt, kg.m2/s3, N.m/s,
Hp
1 slug = 14,59 kg 1 watt = 1 joule / sekon
1 ons = 28,35 gr 1 hp = 746
watt
1 pon = 16
ons = 453 gr. 1 kw = 1000
watt
c. Waktu → s
1 tahun =
365 hari
1 hari = 24 jam i. Tekanan → N/m2 atau N.m-2
1 jam = 60
menit 1 N.m-2 = 1 Pa
= 10 dyne.cm-2
1 menit = 60
sekon 1 atm = 1,013
Pa
d. Luas
→ m2 1 bar = 105 N.m-2 = 105 Pa
1
ha = 100
are 1 psi = 1 lb.m-2 =
6.895 Pa
1 are =
100 m2 j. Energi → Joule
1 ha = 10.000 m2 1 kwh = 3,6 x 106 joule
1 m2 = 10.000 cm2 1
kal = 4,2
joule
1 cm2 = 10-4 m2 1 joule = 0,24
kal
1 ev =
1,6 x 10-19 joule
e. Kecepatan
→ m/s atau m.s-1 k. Usaha → N.m, J, watt. det., kg.m2/s2
1 knot = 1,852
km / h
1 m / s = 100 cm
/ s
1 mil / jam =
1,61 km / jam
Notasi
Ilmiah
Dalam satuan S
I konversi dari suatu satuan ke satuan
lainnya dapat dilakukan secara mudah dengan bentuk baku atau notasi ilmiah ( a x
10 n ) , n adalah
bilangan bulat dan 1 < a < 10
Bilangan
sepuluh
|
Nama
|
Singkatan
|
berpangkat
|
||
10 18
|
Exa
|
E
|
10 15
|
Peta
|
P
|
10 12
|
Tera
|
T
|
10 9
|
Giga
|
G
|
10 6
|
mega
|
M
|
10 3
|
Kilo
|
k
|
10 2
|
Hekto
|
h
|
10 1
|
Deka
|
da
|
Bilangan
sepuluh
|
Nama
|
Singkatan
|
berpangkat
|
||
10 –1
|
Desi
|
d
|
10 –2
|
Senti
|
c
|
10 –3
|
Mili
|
m
|
10 –6
|
Mikro
|
m
|
10 –9
|
Nano
|
n
|
10 –12
|
Piko
|
p
|
10 –15
|
Femto
|
f
|
10 –18
|
Atto
|
a
|
Contoh :
57600 hm = …..Tm
= ……..dam = …… mm = ……pm
Jawab
:
57600 hm = 57600 x 102 m
= 57600
x 102 x 10-12 Tm. = 57600 x 10-10 Tm
= 5,76 x 10-6 Tm = 57600 x 102
x 10
dam = 57600000
dam = 5,76
x 107 dam
= 57600 x 102 x 106 mm = 576 x 1010 mm = 5,76 x 1012 mm
= 57600 x 102 x 1012 pm = 576 x 1016 pm =
5,76 x 1018 pm
8. Mengukur dan alat ukur
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur
dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Kegiatan
mengukur selalu berhubungan dengan tingkat ketelian pengukuran. Ketelitian
adalah ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran.
Ketelitian berhubungan dengan skala terkecil dari alat ukur yang digunakan
dalam pengukuran.
Kesalahan pengukuran
Pada saat melakukan
pengukuran, kita memang tidak mudah lepas dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan
ini ada dua macam yaitu :
a. Kesalahan sistematis
Ketidakpastian
sistematik dapat disebut sebagai kesalahan sistematik hasil pengukuran ini
bersumber pada kesalahan alat,
diantaranya :
i) Kesalahan kaliberasi.
Yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh
penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat. Cara memberi
nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat sehingga berakibat setiap
kali alat digunakan suatu ketidakpastian melekat pada hasil pengukuran.
Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut dengan
alat baku.
ii) Kesalahan titik nol
Kesalahan ini disebabkan
tergesernya penunjukan nol yang sebenarnya dari garis nol pada skala.
iii) Kesalahan alat lain
Kesalahan ini misalnya melemahnya pegas yang
digunakan hingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk atau terjadi gesekan
antara jarum penunjuk dan bidang skala.
iv) Gesekan
Gesekan selalu timbul antara bagian yang
bergerak terhadap bagian alat yang lain.
b. Kesalahan
paralaks.
Adalah kesalahan pada arah pandang ketika
membaca nilai skala.
c.
Keadaan saat bekerja.
Pemakaian alat dalam keadaan yang berbeda
dengan keadaan pada waktu alat dikaliberasi ( suhu, tekanan dan kelembaban
udara yang berbeda ) akan menyebabkan terjadinya kesalahan.
d. Kesalahan acak/ Random
Kesalahan acak ini ditimbulkan oleh kondisi
lingkungan yang tidak menentu yang mengganggu alat ukur, misalnya : fluktuasi
naik turunnya tegangan listrik, derau atau noise elektronik yang bersifat acak
dan sukar dikendalikan
7. Jenis-jenis alat ukur
a. Alat ukur panjang
1) Mistar
Alat ini digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
Alat ini mempunyai ketelitian ukur sampai ke millimeter.
2) Jangka sorong
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter
dalam dan luar suatu pipa serta dapat mengukur kedalaman suatu lubang. Alat ini
mempunyai ketelitian ukur 0,1 mm bahkan ada yang mempunyai ketelitian ukur 0,01
mm.
|
3) Mikrometer skrup
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur tebal suatu benda yang sangat
tipis, misalnya ketebalan uang kertas dll. Ketelian ukur alat ini sampai 0,01 mm.
Hasil pengukuran gambar diatas
adalah :
*
skala utama = 2,50
mm
*
skala nonius = 0,13
mm
Hasil pengukuran = 2,63
mm.
b. Alat ukur masa
1)
Timbangan
2)
Neraca pegas dll
c. Alat ukur waktu
1) Arloji
2) Stopwatch dll.
d. Alat ukur listrik
1) voltmeter ( alat untuk mengukur tegangan
listrik)
2) Amperemeter ( alat
untuk mengukur arus listrik)
3) Ohmmeter (alat untuk
mengukur hambatan listrik)
e. Alat ukur suhu (thermometer)
1) Thermometer Celcius
2) Thermometer Reamur
3) Thermometer
Fahrenheit
4) Thermometer Kelvin
dll.
8. Angka
penting
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang
meliputi angka pasti dan angka
taksiran.
Contoh :
Panjang sebuah buku diukur
dengan penggaris terukur 123,5 mm, maka angka 1 , 2 dan 3
disebut angka pasti sedang angka
5 disebut angka taksiran.
Aturan penulisan angka penting :
a) Semua angka bukan nol adalah
angka penting
Contoh : 1,4321
terdapat 5 angka penting
b) Semua angka nol yang
terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 2,004
terdapat 4 angka penting
c) Angka nol disebelah kanan
angka bukan nol tetapi tanpa desimal bukan angka penting., kecuali bila diberi
tanda khusus ( digaris bawahi) pada angka yang meragukan.
Contoh : 3040
terdapat 3 angka penting, sedang 20100
terdapat 4 angka penting.
d) Semua angka nol yang
terletak disebelah kanan tanda desimal dan angka tersebut juga disebelah kiri
angka bukan nol , adalah bukan angka penting.
Contoh : 0,0041
terdapat 2 angka penting.
e)
Semua angka disebelah kanan
tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 0,0402
terdapat 3 angka penting, pada 43,0 terdapat
3 angka penting
f)
Pada angka yang ditulis dengan
notasi ilmiah, ordenya bukan angka penting.
Contoh : 5.000
= 5 x 103 terdapat
1 angka penting
0,0050 = 5,0 x 10-3 terdapat 2
angka penting.
Pembulatan
angka penting:
Dalam perhitungan diperlukan
pembulatan-pembulatan sehinga hasilnya sesuai yang diinginkan, adapun
aturan-aturan pembulatan sebagai berikut:
1)
Angka lebih besar dari 5 bulatan ke atas
2) Angka lebih kecil dari 5 dihilangkan
3) Jika angkanya tepat sama dengan
5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah
(dihilangkan) jika angka sebelumnya genap.
Contoh :
Bulatkanlah sehingga mempunyai tiga angka penting:
24,35 (4
a.p)…………………24,4 (3 a.p)
56,635 (5
a.p)…………………56,6 (3 a.p)
73,054 (5
a.p)…………………73,0 (3 a.p)
33,157 (5
a.p)…………………33,2 (3 a.p)
Operasi
pada angka penting:
1). Penjumlahan dan pengurangan Hasil
penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mengandung satu angka taksiran (angka
terahir dari suatu bilangan penting)
Contoh:
42,315 5 adalah angka taksiran
3,26 + 6 adalah angka taksiran
45,575
angka 7 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibulatkan
menjadi 45,58
42,315 5 adalah angka taksiran
3,26
- 6 adalah angka taksiran
39,055
angka 5 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibultkan
menjadi 39,06
2). Perkalian dan pembagian
Hasil operasi
perkalian dan pembagian hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan
yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh: 65 x 3 = 195, maka hasilnya 200
(satu angka penting)
65
: 13 =
5,
maka hasilnya 5,0 (dua angka penting)
(5)2 =
25, maka hasilnya 20 (bilangan yang dikuadratkan satu angka
penting)
√121 = 11,
maka hasilnya 11,0 ( bilangan yang
diakarkan tiga angka penting)
III. EVALUASI :
PILIHAN
GANDA
Pilihlah
salah satu jawaban yang paling tepat
1. Diketahui
tabel nama-nama besaran berikut ini :
1. Energi kinetik
|
4. Usaha
|
7. Daya
|
2. Tekanan
|
5. Momentum
|
8. Debit
|
3. Massa
jenis
|
6. Impuls
|
9. Gaya
|
Dari tabel besaran diatas yang mempunyai dimensi : M.L.T-1
– .L3.T-1 – M.L-1.T-2 secara
berturut-turut adalah :
a. 1 – 3 - 6 c. 2 – 5 - 9 e. 5 – 3 - 9
b. 2 – 4 - 5 d. 6 – 8 - 2
2. Dari tabel
besaran diatas ( no. 1) pernyataan berikut ini yang paling benar adalah ……
a. 3 – 4 – 5
merupakan kelompok besaran skalar
b. 7 – 8 – 9
merupakan kelompok besaran vektor d. 3 – 4 – 5
satuannya berturut-turut kg.m-3–
N.s – kg m.s-2
c. 5 – 6 – 8 merupakan
kelompok besaran vektor e.1 – 2 –
6 merupakan kelompok besaran scalar
3. Hasil pengukuran empat buah
resistor adalah sebagai berikut :
1. 2000 pΩ
|
3. 0,02 mΩ
|
2. 2000 MΩ
|
4. 0,0002 TΩ
|
Dari hasil pengukuran
diatas urutan resistor yang nilainya terendah sampai tertinggi adalah :
a. 1 – 2 – 3 - 4 c. 1 – 3 – 4 – 2 e. 1
- 4 – 3 - 2
b. 1 – 2 – 4 - 3 d. 3 – 1 – 4 – 2
4. Massa jenis air raksa dalam suatu cgs = 13,6 gram/cm3.
Dalam satuan mks massa jenis
air raksa = ……kg / m3
a. 13,6
b. 136 d. 13.600
c.
1.360 e. 136.000
5. Sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan 90 km/jam, dalam satuan cgs kecepatan
tersebut
……..cm / s
a. 25
b. 250 d. 25.000
c.
2.500 e. 2,5
6. Berikut ini adalah tabel alat ukur
1. stopwatch
|
4.
thermometer
|
7. arloji
|
2.
amperemeter
|
5. micrometer
|
8. timbangan
|
3. ohm meter
|
6. neraca
pegas
|
9. jangka
sorong
|
Dari tabel diatas yang merupakan alat
untuk mengukur : waktu, tahanan listrik,
diameter dalam pipa dan suhu ruangan kelas secara berturut-turut adalah :….
a. 1 – 3 – 5 - 2
c.
1- 2 – 3 - 4 e. 7 –
3 – 4 - 9
b. 3 – 1 – 5 - 2 d. 1 – 3 – 9 - 4
7. Gaya adalah
massa x percepatan dan memiliki dimensi …
a. [M] [L] [T]2
b. [M] [L] [T]-1 d. [M] [L] [T]-2
c. [M] [L]2[T]-2 e. [M][L][T]
8. Usaha adalah
gaya x jarak dan memiliki dimensi …
a. [M] [L] [T]-1
b. [M] [L] [T]2 d. [M] [L]2[T]-2.
c. [M] [L] [T]-2 e. [M] [L]2[T]2.
9 Sebuah besaran
yang dimensinya [M] [L]2[T]-2, satuannya adalah …
a. kg/m.dt
b. kg/m.dt2 d. kg.m2.dt2
c. kg.m/dt2 e. kg.m2/dt2
10. Dari persamaan gas ideal P.V = n.R.T
dimana : P = takanan gas ….N/m2,
V = volume gas…..m3 , n =
jumlah mol gas …..mol, T = suhu mutlak gas …oK dan R
= tetapan gas. Satuan untuk tetapan gas adalah :
a. N.m3.mol.oK-1
b. N.m2.mol-1.oK-1 d. Joule.mol-1.oK-1
c. Joule.mol.oK e. Nm.mol-1.oK
11. 0,8000 memiliki angka penting sebanyak …
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
12. Menurut aturan penulisan angka penting hasil dari
: (175 : 2,5) = ….
a. 70
b. 70,0 d. 700 x 10-1
c. 7,0 x 10 e. 7,00 x 10
13. Angka 10,4651 dibulatkan hingga 2 desimal di belakang
koma …
a. 10,465
b. 10,46 d. 10,5
c. 10,47 e. 10,55
14. Tentukan hasil
kali antara 25,13 dan 1,6 menurut aturan angka penting …
a. 40,208 c. 40,2 e. 40,3
b. 40,21 d. 4,0 x 10
15. Tentukan hasil bagi antara 13,69 dan 1,18 menurut
aturan angka penting …
a. 11,5593 c. 11,56 e. 11,64
b. 11,559 d. 11,6
16. Menurut aturan angka penting, hasil dari perhitungan
829,65 – 64,2 + 6,788 adalah …
a. 772,238 c. 772,2 e. 772,0
b. 772,24 d. 772
17. Di bawah ini
yang termasuk besaran pokok ialah …
a. gaya, panjang, kuat arus
b. volume, suhu, jumlah zat d. usaha,waktu, suhu
c. masa,
jumlah zat, kuat arus e. kecepatan, suhu, masa
18. Sedangkan yang termasuk besaran turunan ialah …
a. volume, kuat penerangan, usaha
b. gaya, jumlah zat, muatan listrik d. tekanan, energi, intensitas cahaya
c. muatan listrik, luas, jumlah zat d. daya, intensitas cahaya, kuat arus
19. Dalam SI
satuan kalor adalah :…..
a. kalori c. watt e. derajat celcius
b. joule d. kelvin
20. Kapasitas suatu kapasitor 10 pF atau sama dengan …F
a. 10-12 c. 10-6 e. 109
b. 10-9 d. 1012
21. Masa seuntai kalung emas adalah 350
mg, masa tersebut = ….kg
a. 35 x 10-3 c. 3,5 x 10-5 e. 35 x 10-7
b. 3,5 x 10-4 d. 35 x 10-8
22. Daya adalah usaha tiap satuan waktu. Sedangkan usaha W = F . s
dengan F gaya yang bekerja pada
benda dan s
perpindahan benda . Berdasarkan rumus ini dimensi daya adalah:
a. M.L2.T c. M.L2.T-2 e. M.L-2.T3
b. M.L2.T2 d. M.L2.T-3
23. Berikut ini
yang merupakan kelompok besaran skalar adalah :…. Kecuali :
a. panjang, kecepatan, masa
b. gaya, usaha, berat d. gaya, selang waktu, energi
c. kelajuan, volume, masa e. gaya, kecepatan, percepatan
24. Satu Newton setara dengan : …
a. 1
kg.m.s-1
b. 1 kg.m.s-2 d. 1
kg.m2.s-2
c. 1 kg.m-1.s-2 e. 1
kg.m2.s-3
25. Kelompok
besaran berikut yang bukan termasuk besaran vektor adalah
:…
a. momentum, energi, daya
b. usaha, debit, masa jenis d. energi, daya, percepatan
c. momentum, debit, kecepatan e. usaha, energi, masa jenis
26. Sebuah
ruang garasi mobil mempunyai panjang 10
m dan lebar 5 m. Lantai garasi tersebut
dipasang keramik bujur sangkar dengan panjang sisi 27 cm . jumlah keramik yang ada di lantai
garasi tersebut adalah :…
a. 650 c. 670 e. 690
b. 660 d. 680
27. Hasil
pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar jangka sorong berikut adalah : ….mm.
|
|
|||
29. Menurut aturan
angka penting hasil dari : √121 :
2,00 = …..
a. 5,5
b. 5,50 d. 55 x 10-1
c. 0,55
x 10 e. 550 x 10-2
30. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar
micrometer berikut adalah :
|
0 komentar:
Posting Komentar